Kelas Kayu: Pahami Kualitas, Harga, dan Perbedaan Kayu Ulin, Bengkirai, dan Lainnya

When you hear kelas kayu, sistem klasifikasi yang menilai ketahanan alami kayu terhadap serangga, jamur, dan kelembapan. Also known as tingkat ketahanan kayu, it is the key to choosing wood that lasts decades without chemical treatment. Di Indonesia, kelas kayu bukan sekadar label—ini penentu apakah kayu itu cocok untuk jembatan, dek rumah, atau hanya dipakai sebagai pagar sementara. Kayu dengan kelas tertinggi, seperti kayu ulin, jenis kayu keras asli Kalimantan yang tahan hingga 120 tahun dan tidak dimakan rayap secara alami. Also known as kayu besi, it is the gold standard for structural applications in tropical climates., bisa bertahan lebih lama dari beton jika dipasang benar. Tapi tidak semua kayu kelas A itu ulin. Ada juga kayu bengkirai, alternatif lebih terjangkau yang tetap tahan rayap dan cocok untuk konstruksi luar ruangan. Also known as kayu bankirai, it is widely used in decks, fences, and outdoor flooring across Indonesia. yang punya kelas hampir sama, tapi harganya jauh lebih ringan.

Kenapa ini penting? Karena banyak penjual yang mengklaim kayu biasa sebagai "kelas A" hanya karena warnanya gelap atau permukaannya keras. Padahal, kelas kayu diukur berdasarkan uji laboratorium—bukan dari penampilan. Kayu ulin dari Kalimantan masuk kelas A karena struktur seratnya padat, minyak alaminya tinggi, dan pertumbuhannya sangat lambat. Pohonnya bisa hidup sampai 700 tahun, tapi hanya tumbuh 1-2 cm per tahun. Itu sebabnya harganya bisa capai Rp25 juta per meter kubik. Sementara bengkirai, meski juga kelas A, tumbuh lebih cepat dan lebih banyak tersedia, jadi harganya lebih masuk akal. Ini bukan soal "lebih bagus", tapi soal "cocok untuk apa". Kalau Anda bangun dermaga atau jembatan, ulin adalah pilihan logis. Tapi untuk dek rumah biasa? Bengkirai sudah lebih dari cukup. Dan jangan lupa: kayu kelas B atau C seperti pinus atau meranti bisa sangat bagus untuk interior—asal tidak dipakai di luar tanpa perlindungan.

Di balik semua ini, ada masalah besar: penipuan dan keberlanjutan. Banyak kayu ulin yang dijual ilegal, tanpa sertifikat, dan merusak hutan Kalimantan. Anda tidak hanya membeli kayu—Anda membeli tanggung jawab. Pilih yang bersertifikat, cari penjual yang bisa tunjukkan asal-usulnya, dan jangan tergiur harga murah yang terlalu bagus untuk jadi kenyataan. Di bawah ini, Anda akan menemukan panduan lengkap tentang perbedaan antara ulin dan ipe, kenapa bengkirai sering jadi pilihan bijak, apa kelemahan sebenarnya dari kayu kelas A, dan daftar harga terbaru 2025 yang benar-benar terjadi di lapangan. Semua ini bukan teori—ini pengalaman nyata dari orang yang beli, pasang, dan hidup dengan kayu-kayu ini setiap hari.

Kayu Bengkirai Termasuk Kayu Kelas Berapa? Ini Jawaban Lengkapnya

Kayu bengkirai masuk kelas kuat 1 dan kelas awet 1, artinya paling tahan lama dan tahan rayap di antara kayu lokal. Cocok untuk struktur rumah, jembatan, dan dek luar ruangan. Harga dan perawatannya lebih hemat jangka panjang.

LEBIH LANJUT

Kayu Bengkirai Masuk Kelas Berapa? Ini Penjelasan Lengkapnya

Kayu bengkirai masuk kelas kuat III dan kelas awet II, menjadikannya pilihan ideal untuk konstruksi luar ruangan. Tahan rayap, kuat, dan lebih terjangkau daripada ulin.

LEBIH LANJUT

Bengkirai Kayu Kelas Berapa? Ini Jawaban Lengkap dan Praktis untuk Konstruksi

Bengkirai adalah kayu kelas 1 dengan ketahanan alami tertinggi terhadap rayap dan cuaca. Cocok untuk teras, jembatan, dan tiang luar rumah. Harga tinggi, tapi awet hingga 25 tahun tanpa perawatan.

LEBIH LANJUT