Kayu bengkirai adalah salah satu jenis kayu yang paling banyak dipilih di Indonesia untuk konstruksi rumah, jembatan, dan tiang listrik. Tapi banyak yang masih bingung: kayu bengkirai masuk kelas berapa? Jawabannya sederhana: kayu bengkirai masuk ke kelas kuat III dan kelas awet II. Ini bukan angka sembarangan - ini hasil pengujian laboratorium yang menentukan seberapa tahan kayu ini terhadap beban dan serangan serangga.
Apa itu kelas kayu dan kenapa penting?
Kelas kayu adalah sistem klasifikasi yang digunakan di Indonesia untuk mengukur dua hal utama: kekuatan struktural dan ketahanan alami terhadap kerusakan. Sistem ini dibuat oleh Standar Nasional Indonesia (SNI) dan dipakai di semua proyek konstruksi resmi. Jangan anggap ini cuma label. Kelas kayu menentukan apakah kayu itu aman dipakai untuk tiang rumah, lantai teras, atau jembatan gantung.
Kelas kekuatan (strength class) diukur dari kemampuan kayu menahan tekanan, tarikan, dan lentur. Kelas awet (durability class) mengukur seberapa lama kayu bisa bertahan tanpa dimakan rayap, jamur, atau serangga pengurai kayu. Semakin rendah angkanya, semakin tinggi kualitasnya. Kelas I adalah yang paling kuat dan tahan, kelas V adalah yang paling lemah.
Kayu bengkirai: kelas kuat III, kelas awet II
Kayu bengkirai punya dua nilai penting: kelas kuat III dan kelas awet II. Artinya, kayu ini cukup kuat untuk menahan beban berat - cocok untuk rangka atap, balok utama, atau tiang penyangga. Tapi bukan yang paling kuat. Kayu ulin, misalnya, masuk kelas I. Jadi kalau kamu butuh tiang jembatan yang harus menahan beban berat dan cuaca ekstrem, ulin lebih direkomendasikan.
Tapi di sisi lain, kelas awet II itu luar biasa. Artinya, kayu bengkirai bisa bertahan 15-25 tahun di luar ruangan tanpa perawatan khusus. Ini karena kandungan minyak alami dan senyawa fenoliknya yang tinggi. Rayap hampir tidak menyentuhnya. Jamur pun sulit berkembang. Ini membuatnya jadi pilihan populer untuk teras, pagar, dan konstruksi outdoor di daerah lembap seperti Kalimantan dan Sumatra.
Bandingkan dengan kayu lain
Agar lebih jelas, ini perbandingan kelas kayu bengkirai dengan beberapa jenis kayu lain yang sering dipakai di Indonesia:
| Kayu | Kelas Kekuatan | Kelas Awet | Ketahanan Rayap |
|---|---|---|---|
| Kayu Bengkirai | III | II | Tinggi |
| Kayu Ulin | I | I | Sangat Tinggi |
| Kayu Jati | II | I | Tinggi |
| Kayu Merbau | III | II | Tinggi |
| Kayu Pinus | V | IV | Rendah |
Dari tabel ini, kamu bisa lihat bahwa bengkirai sejajar dengan merbau dalam hal kekuatan dan ketahanan. Tapi jauh di bawah ulin. Jati lebih awet, tapi lebih mahal dan lebih sulit didapat. Kalau kamu butuh keseimbangan antara harga, ketersediaan, dan ketahanan - bengkirai adalah pilihan cerdas.
Kenapa kelas awet II itu besar sekali?
Kayu bengkirai tumbuh di hutan hujan tropis Kalimantan dan Sumatra. Di lingkungan lembap seperti itu, kayu harus punya pertahanan alami atau akan hancur dalam hitungan bulan. Bengkirai punya kandungan minyak alami yang tinggi - sekitar 5-8% dari berat kayu. Minyak ini berfungsi seperti pelindung alami. Ia menutup pori-pori kayu, mencegah air masuk, dan membuat serangga enggan menggigit.
Penelitian dari Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan (BP2TH) di Bogor menunjukkan bahwa kayu bengkirai yang ditanam di tanah langsung bisa bertahan lebih dari 20 tahun tanpa pengawetan kimia. Ini jauh lebih baik daripada kayu pinus atau sengon yang hanya bertahan 3-5 tahun di kondisi serupa.
Apakah bengkirai butuh pengawetan tambahan?
Tidak wajib, tapi disarankan jika kamu ingin umur lebih panjang. Di daerah dengan curah hujan tinggi, seperti Samarinda atau Pontianak, kelembapan bisa membuat kayu tetap basah. Meski bengkirai tahan, air yang menggenang bisa memicu jamur permukaan - bukan rayap, tapi noda hitam yang merusak penampilan.
Jika kamu pakai untuk lantai teras atau tangga, sebaiknya oleskan minyak kayu atau lapisan pelindung berbasis resin. Ini tidak mengubah kelas awetnya, tapi memperpanjang umur estetiknya. Jangan pakai cat minyak biasa - itu bisa mengelupas dan retak. Gunakan produk khusus kayu eksterior yang menyerap, bukan menutupi.
Kelemahan kayu bengkirai
Tidak ada kayu yang sempurna. Bengkirai punya beberapa kelemahan yang perlu kamu tahu:
- Sangat keras - sulit dipaku atau dibor tanpa bor khusus. Kalau kamu pakai bor biasa, mata bor bisa patah.
- Berat - 1 meter kubik bengkirai beratnya sekitar 950 kg. Ini lebih berat dari jati. Butuh tenaga atau alat untuk mengangkutnya.
- Harga naik - karena permintaan tinggi dan regulasi penebangan ketat, harga bengkirai naik 30% dalam 5 tahun terakhir. Sekarang sekitar Rp 4,5 juta per meter kubik.
- Perlu pengeringan - kayu basah dari hutan harus dikeringkan dulu. Kalau tidak, bisa retak atau melengkung setelah dipasang.
Di mana bisa dapatkan kayu bengkirai asli?
Di Kalimantan, banyak pengecer di Samarinda, Banjarmasin, dan Balikpapan yang menjual bengkirai langsung dari hutan. Tapi hati-hati dengan yang mengaku "bengkirai" padahal itu merbau atau kayu lain. Ciri khas bengkirai: warna kuning kehijauan saat baru ditebang, berubah jadi cokelat keabu-abuan setelah terkena udara. Permukaannya halus, tapi agak berminyak saat disentuh.
Untuk memastikan keasliannya, minta sertifikat dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) atau sertifikat FSC. Kalau tidak ada, tanyakan asal kayunya. Kalau jawabannya "dari hutan di daerah X" dan kamu bisa cek lokasinya, itu tanda baik.
Kenapa banyak orang pilih bengkirai daripada ulin?
Ulin memang lebih kuat dan lebih tahan. Tapi harganya dua kali lipat. Ulin juga sulit didapat karena dilindungi. Penebangan ulin sangat dibatasi. Sementara bengkirai masih bisa ditebang secara berkelanjutan di kawasan hutan produksi. Ini membuatnya lebih ramah lingkungan dan lebih terjangkau.
Banyak kontraktor di Kalimantan sekarang pilih bengkirai untuk rumah panggung, jembatan kecil, dan tiang listrik. Mereka tahu: bengkirai tidak perlu perawatan rutin, tahan lama, dan tidak mudah melengkung. Ini bukan pilihan termurah, tapi pilihan paling seimbang.
Kesimpulan: bengkirai itu kelas III dan II - dan itu bagus
Kayu bengkirai masuk kelas kuat III dan kelas awet II. Itu berarti ia kuat untuk konstruksi rumah, tahan rayap, dan bisa bertahan puluhan tahun tanpa pengawetan kimia. Ia bukan yang terbaik, tapi yang paling seimbang antara harga, ketersediaan, dan performa.
Jika kamu membangun rumah, teras, atau jembatan kecil di daerah tropis, bengkirai adalah pilihan yang logis. Jangan tergoda oleh kayu murah yang cepat rusak. Jangan juga terlalu berlebihan memilih ulin jika tidak perlu. Pilih yang sesuai kebutuhan - dan bengkirai adalah jawabannya untuk sebagian besar proyek rumah tangga di Indonesia.
Kayu bengkirai bisa dipakai untuk lantai rumah?
Ya, kayu bengkirai sangat cocok untuk lantai rumah, terutama di area outdoor seperti teras atau kolam renang. Kelas awet II-nya membuatnya tahan terhadap kelembapan dan serangga. Tapi pastikan kayu sudah dikeringkan dengan baik sebelum dipasang agar tidak melengkung atau retak.
Berapa lama umur kayu bengkirai di luar ruangan?
Dengan kondisi normal, kayu bengkirai bisa bertahan 15-25 tahun di luar ruangan tanpa perawatan khusus. Di daerah lembap seperti Kalimantan, umur bisa mencapai 20 tahun lebih jika tidak tergenang air dan tidak terkena sinar matahari langsung terus-menerus.
Apakah kayu bengkirai lebih baik dari jati?
Untuk konstruksi luar ruangan, bengkirai lebih baik daripada jati karena lebih tahan terhadap kelembapan dan lebih mudah didapat. Jati lebih awet (kelas I), tapi harganya jauh lebih mahal dan seringkali tidak tersedia dalam jumlah besar. Bengkirai adalah alternatif praktis yang tidak kalah kuat.
Kenapa kayu bengkirai sering disebut "kayu besi"?
Karena kekerasannya yang tinggi - hampir sekeras logam. Kayu ini sangat sulit dipotong atau dibor tanpa alat khusus. Nama "besi" ini juga merujuk pada warna dan teksturnya yang padat, berat, dan tahan lama. Ini bukan nama resmi, tapi istilah umum di kalangan tukang kayu.
Apakah kayu bengkirai ramah lingkungan?
Ya, jika berasal dari hutan produksi bersertifikat. Bengkirai tumbuh lebih cepat daripada ulin dan bisa ditebang secara berkelanjutan. Banyak perusahaan sekarang menanam ulang pohon bengkirai setelah menebang. Ini membuatnya lebih berkelanjutan daripada kayu langka seperti ulin atau ebony.