
Kalau salah pilih kayu untuk kusen, pintu bisa seret, jendela melengkung, bahkan rayap pesta pora dalam setahun. Indonesia itu lembap, panas, kadang ekstrem di pesisir. Jadi pertanyaannya bukan sekadar “kayu apa yang bagus,” tapi “kayu apa yang pas untuk lokasi rumah, gaya pemakaian, dan bujet kamu.” Di sini saya bahas jenis kayu populer di Indonesia, kelas keawetan/kekuatan, kelemahan nyata di lapangan, rentang harga 2025, juga cara menghitung kebutuhan sampai tahap finishing. Harapannya, setelah baca ini kamu bisa belanja kusen dengan yakin-tanpa drama bengkok atau jamur biru muncul di minggu kedua.
- TL;DR: Ringkas dan to the point
- Untuk eksterior dan area basah: ulin/merbau/bengkirai. Untuk premium tahan lama: jati. Untuk balance harga-kualitas: kamper Samarinda. Untuk interior hemat: meranti oven (pilih yang legal dan kering).
- Wajib: kayu kiln-dry (kadar air ±12-15% interior, 15-18% eksterior), perlakuan anti rayap + finishing rapat pori.
- Minta bukti legalitas SVLK dari penjual dan cek kadar air pakai moisture meter sebelum produksi.
- Ukuran umum kusen pintu 6/12 cm. Biaya per set (kayu + pengerjaan + finishing) umumnya Rp900 ribu-Rp3,5 juta tergantung jenis kayu dan desain.
Ringkasan & Peta Pilihan Kayu Kusen
Mayoritas orang yang klik judul ini ingin menyelesaikan 4 hal: (1) tahu jenis kayu mana yang aman dan awet untuk kusen; (2) bandingkan plus-minus per jenis; (3) dapat bayangan harga 2025; (4) tahu cocoknya untuk interior/eksterior. Ini pemetaan cepatnya, lalu kita bedah lebih dalam dengan contoh nyata.
Aturan praktis yang saya pakai di proyek rumah dan kontrakan: - Eksterior, lembap, atau tanpa kanopi: pilih kayu kelas awet I-II. - Interior ber-AC dan terlindung: kelas II-III masih aman dengan finishing yang benar. - Kalau dana mepet, prioritaskan kualitas pengeringan (kiln-dry) daripada mengejar nama kayu besar tapi basah.
Perbandingan ringkas (estimasi harga 2025 bersifat indikatif; beda kota bisa beda jauh):
Kayu | Kelas Awet/Kuat | Tahan Rayap & Jamur | Stabilitas | Berat | Cocok Untuk | Perkiraan Harga 2025 (Rp/m³) | Catatan Lapangan |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Jati (TPK) | Awet I-II, Kuat II | Sangat baik | Sangat stabil | Sedang | Interior & eksterior premium | 18-28 juta | Minyak alami; finishing gampang; hati-hati jati muda (sapot) yang kurang awet. |
Jati rakyat | Awet II-III, Kuat II-III | Baik | Baik | Sedang | Interior, semi-eksterior | 12-18 juta | Kualitas bervariasi; wajib kiln-dry. |
Ulin (Kalimantan) | Awet I, Kuat I | Unggul | Baik | Sangat berat | Eksterior ekstrem, pesisir | 20-30 juta | Sangat tahan air & rayap; processing dan paku boros mata bor. |
Merbau | Awet I-II, Kuat I-II | Unggul | Baik | Berat | Eksterior, teras | 12-18 juta | Bleeding tanin; perlu sealer khusus sebelum cat. |
Bengkirai | Awet I-II, Kuat I-II | Baik | Sedang-baik | Berat | Outdoor, semi-outdoor | 9-13 juta | Getas kalau basah; simpan rapi; resin bisa keluar. |
Kamper (Samarinda) | Awet II-III, Kuat II-III | Cukup-baik | Baik jika oven | Sedang | Interior, semi-eksterior | 9-12 juta | Aroma khas; jangan tertukar dengan kamper campuran. |
Meranti merah (oven) | Awet III-IV, Kuat III | Menengah | Baik jika oven | Ringan-sedang | Interior | 4,5-6,5 juta | Value terbaik untuk interior; wajib anti rayap + cat rapat. |
Nyatoh | Awet II-III, Kuat II-III | Cukup | Baik | Sedang | Interior | 7-10 juta | Porous; butuh sanding sealer bagus. |
Mahoni | Awet II-III, Kuat II-III | Cukup | Sangat stabil | Ringan-sedang | Interior (cat/politur) | 8-12 juta | Stabil, bagus untuk cat. Kurang tahan eksterior basah. |
Keruing | Awet II-III, Kuat II-III | Cukup | Sedang | Berat | Semi-outdoor | 7-10 juta | Resin; bisa menggangu finishing. |
Kelapa (glugu) | Awet III, Kuat III | Rendah-cukup | Sedang | Berat | Interior budget | 4-6 juta | Serat padat; sulit dipaku; perlu mata bor tajam. |
LVL/Glulam | Rekayasa | Tergantung pabrikan | Sangat stabil | Ringan-sedang | Interior & frame besar | 8-14 juta | Rapi, presisi; pastikan standar pabrik & lem tahan tropis. |
Best for / not for singkat:
- Jati: best untuk kelihatan mewah + minim perawatan. Not for: budget super ketat.
- Ulin: best untuk pesisir dan area hujan langsung. Not for: pengerjaan halus rumit (berat, keras).
- Merbau: best teras dan pintu utama berat. Not for: cat putih tanpa sealer (tannin bisa kuningkan cat).
- Bengkirai: best semi-outdoor hemat. Not for: finishing cepat (butuh seasoning telaten).
- Kamper: best rumah tinggal umum, stabil, wanginya enak. Not for: eksterior full hujan tanpa pelindung.
- Meranti: best interior hemat rapi. Not for: area lembap tanpa proteksi rayap.
- Nyatoh/Mahoni: best interior cat/polish halus. Not for: area yang sering kena air.
- LVL/Glulam: best kusen lebar/tinggi presisi. Not for: eksterior tanpa spesifikasi lem tahan cuaca.
Catatan legalitas: di Indonesia, kayu legal dibuktikan dengan SVLK dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Untuk proyek properti, saya selalu minta dokumen SVLK + nota dari pemasok. Untuk standar teknis, rujuk SNI terkait kayu konstruksi dari BSN (terutama aspek pengeringan dan kelas kuat/awet). Ini bukan formalitas-kualitas dan umur pakai sangat terpengaruh.

Cara Memilih & Menghitung Kusen (Step-by-step, Contoh, Checklist)
Di lapangan, ada 5 keputusan utama yang menentukan nasib kusen: lingkungan pemasangan, kelas kayu, pengeringan, desain/ukuran, dan finishing. Berikut langkah kerja yang bisa langsung kamu pakai.
-
Petakan lokasi dan paparan cuaca
- Pesisir/eksterior tanpa kanopi: ulin, merbau, bengkirai, jati tua. Gunakan sekrup/engsel stainless 304/316 untuk hindari korosi garam.
- Eksterior terlindung (ada kanopi): kamper oven, jati rakyat, merbau. Pastikan tepi bawah kusen terlindung sealant elastis.
- Interior ber-AC: meranti oven, nyatoh, mahoni, LVL. Stabilitas jadi kunci.
-
Pilih kelas awet & kuat
Sebagai panduan umum (mengacu pada praktik kehutanan dan literatur teknik kayu Indonesia), kelas awet/kuat I paling tahan, kelas V paling rendah. Untuk kusen: target minimal awet III untuk interior, awet I-II untuk eksterior. Ulin dan merbau ada di puncak; jati biasanya aman; meranti butuh perlindungan ekstra.
-
Prioritaskan pengeringan (kiln-dry)
- Interior: kadar air 12-15%.
- Eksterior: 15-18% (biarkan aklimatisasi dulu agar tidak terlalu menyusut saat panas).
- Tips: Minta bukti pengeringan atau cek dengan moisture meter. Kayu oven memang 10-25% lebih mahal, tapi hemat biaya servis karena tidak melintir/retak.
-
Tentukan ukuran & desain kusen
- Ukuran umum kusen pintu: 6/12 cm (tebal 6, lebar 12). Bisa 5/10 cm untuk pintu ringan/interior minimalis.
- Kusen jendela: 4/10 cm cukup, kecuali jendela besar atau kaca tebal.
- Gunakan sambungan kaku (tenon-mortise) atau dowel + lem PU. Finger-joint boleh untuk potongan panjang asalkan dari kayu grade baik dan lem berkualitas.
-
Hitung volume & biaya
Formula volume: Panjang total (m) × lebar (m) × tebal (m). Tambah 15-25% untuk waste & allowance joinery.
Contoh kusen pintu 90×210 cm, profil 6/12 cm, tanpa ambang bawah:
- 2 tegak: 2,10 m × 0,12 m × 0,06 m = 0,01512 m³ × 2 = 0,03024 m³
- 1 atas: 1,00 m × 0,12 m × 0,06 m = 0,00720 m³
- Total bersih ≈ 0,03744 m³. Tambah waste 20% → 0,0449 m³ (bulatkan 0,045 m³).
Estimasi biaya kayu (2025):
- Meranti oven Rp6.000.000/m³ → 0,045 × 6.000.000 ≈ Rp270.000 (kayu saja).
- Kamper Samarinda Rp10.500.000/m³ → ≈ Rp472.500 (kayu saja).
- Merbau Rp15.000.000/m³ → ≈ Rp675.000 (kayu saja).
- Jati TPK Rp22.000.000/m³ → ≈ Rp990.000 (kayu saja).
Tambahkan ongkos pengerjaan (profiling, perakitan, rabat dinding): Rp400-900 ribu per set tergantung bengkel dan kerumitan. Finishing (cat/politur/PU): Rp250-700 ribu per set. Total gambaran per set terpasang (tanpa daun pintu & hardware):
- Meranti oven: ± Rp1-1,6 juta.
- Kamper: ± Rp1,2-2 juta.
- Merbau: ± Rp1,6-2,6 juta.
- Jati TPK: ± Rp2-3,5 juta.
Kisaran ini saya lihat realistis di Jabodetabek dan kota besar pada 2025. Di Kalimantan/Sulawesi, ulin/bengkirai kadang lebih murah karena akses bahan.
-
Proteksi rayap & finishing
- Anti rayap: rendam/oles borax-boric (5-7%) untuk interior. Eksterior lebih baik gunakan kayu kelas awet I-II atau kayu yang sudah pressure-treated (CCB/CCA) dari pabrikan kredibel.
- Sealer ujung (end-sealer) pada potongan untuk mencegah retak rambut.
- Primer: alkyd/epoxy untuk cat; sanding sealer untuk melamin/PU. Top coat: PU water-based makin aman dan tahan UV; melamin ekonomis tapi kalah tahan cuaca.
- Merbau: gunakan tannin-blocking sealer/epoxy. Jati: pakai dewaxed shellac sebelum cat putih agar tidak menguning.
-
Hardware & pemasangan
- Sekrup/engsel minimal tebal 3 mm, panjang 4 inci untuk pintu standar. Stainless untuk pesisir.
- Pasang shimming lurus (laser level), beri celah ekspansi 2-3 mm untuk daun pintu.
- Gunakan sealant elastis pada pertemuan kusen-dinding, lalu tutup dengan lis.
Contoh skenario nyata:
- Rumah cluster interior ber-AC, 8 pintu: pilih meranti oven untuk 6 kusen interior, kamper untuk 2 kusen kamar mandi terlindung. Finishing cat duco putih. Total per set: Rp1,1-1,8 juta.
- Rumah pinggir pantai: pintu utama + jendela depan pakai ulin atau merbau; hardware stainless. Finishing PU exterior grade. Biaya per set bisa tembus Rp2-3 juta karena bahan dan hardware.
- Kost-kostan hemat: meranti oven semua, anti rayap borax, finishing cat minyak. Jaga detail pemasangan supaya rapi. Target Rp1-1,3 juta per set.
Checklist belanja & kontrol kualitas (print dan bawa ke toko/bengkel):
- [ ] Jenis kayu jelas (spesies, bukan hanya “kamper” generik). Tanyakan asal dan grade.
- [ ] Dokumen SVLK dari pemasok.
- [ ] Kadar air (MC) sesuai: 12-15% (interior) atau 15-18% (eksterior). Cek dengan moisture meter.
- [ ] Dimensi profil kusen (misal 6/12 cm), gambar kerja, dan toleransi.
- [ ] Metode sambungan (tenon/dowel) dan lem yang dipakai (PU/resorcinol).
- [ ] Rencana finishing: primer, sealer, top coat; merek/jenis.
- [ ] Anti rayap: jenis bahan dan metode aplikasi. Bukti aplikasi.
- [ ] Jadwal produksi: waktu aklimatisasi minimal 3-7 hari di lokasi sebelum pasang.
- [ ] Garansi pemasangan (retak/melintir) minimal 3-6 bulan.
Pengalaman singkat: di proyek teras rumah saya di Depok, merbau kiln-dry 14% yang disegel epoxy dulu, lalu PU exterior, bertahan tiga musim hujan tanpa melengkung. Satu-satunya revisi: touch-up di tepi bawah karena sempat tergenang lama-sejak diberi drip edge kecil, aman.

Tanya-Jawab, Skenario, dan Langkah Berikutnya
Pertanyaan yang paling sering muncul setelah orang menentukan kayu untuk kusen biasanya seputar ketahanan, finishing, dan troubleshooting. Saya rangkum yang paling relevan.
Mini-FAQ:
- Q: Rumah dekat laut, pilih apa? A: Ulin paling aman. Alternatif: merbau dengan sealer anti tannin dan hardware stainless. Jati tua juga oke kalau ada kanopi.
- Q: Mau cat putih, kayu apa yang nggak gampang kuning? A: Mahoni, nyatoh, meranti. Jika jati/merbau, pakai dewaxed shellac/epoxy sealer untuk blok minyak/tannin.
- Q: Buat pintu tinggi 240 cm biar nggak melengkung? A: Pilih LVL/glulam atau kayu solid stabil (jati/merbau) dengan penguat pada kusen. Aklimatisasi minimal seminggu.
- Q: Anti rayap yang aman? A: Untuk interior, larutan borax-boric cukup dan aman jika benar aplikasinya. Untuk eksterior, lebih aman pilih kayu kelas awet I-II sejak awal.
- Q: Kusen sering basah kena pel uap mop? A: Naikkan ambang bawah 1-2 cm dari lantai, kasih sealant elastis, dan pakai top coat yang tahan air.
- Q: Apakah aluminium lebih baik? A: Untuk area sangat basah, aluminium/uPVC minim perawatan. Tapi kalau mau tampilan hangat kayu, pilih kayu kelas awet + finishing yang benar.
Checklist perawatan berkala:
- Eksterior: cek setiap 6 bulan-retak rambut, lapisan top coat, dan sambungan. Recoat 2-3 tahun sekali.
- Interior: cek tiap 12 bulan; bersihkan dan recoat jika mulai kusam (5-7 tahun).
- Rayap: pasang bait di titik rawan; inspeksi jejak tanah di dinding/kusen.
Troubleshooting cepat:
- Kusen melengkung setelah 1-3 bulan: kemungkinan kadar air tidak seragam atau aklimatisasi kurang. Solusi: longgarkan shim, clamp dengan balok lurus 3-7 hari, tambahkan sekrup pengikat; jika parah, ganti komponen.
- Muncul jamur biru (blue stain): keringkan area, gosok dengan larutan oksalat ringan, amplas, aplikasikan fungisida, lalu repaint.
- Cat menguning di jati/merbau: amplas tipis, aplikasikan dewaxed shellac/epoxy sealer, lalu repaint.
- Resin keluar (bengkirai/keruing): kerok, bersihkan dengan solvent, panaskan ringan (heat gun) untuk tarik resin, sealer ulang, top coat.
- Retak rambut di ujung kayu: isi epoxy filler, kunci dengan end-sealer; evaluasi sumber panas matahari langsung.
Skema keputusan cepat (mindset belanja):
- Prioritas awet + minim rawat → Jati TPK atau ulin.
- Outdoor hemat tapi tangguh → Bengkirai atau merbau grade menengah.
- Interior rapi hemat → Meranti oven atau nyatoh.
- Pintu tinggi/lebar, presisi → LVL/glulam + finishing cat.
Perkara legal & kredibilitas pemasok:
- Minta dokumen SVLK (Kementerian LHK). Pemasok yang rapi biasanya juga punya sertifikat internal QC pengeringan.
- Tanyakan standar teknis yang mereka ikuti (BSN/SNI terkait kayu konstruksi dan pengeringan). Ini menunjukkan proses, bukan asal ongkos murah.
Langkah berikutnya buat kamu:
- Tentukan lokasi (interior/eksterior/pesisir) dan gaya finishing (cat putih/natural).
- Pilih 2 kandidat kayu sesuai tabel. Hitung volume dan bujet per set.
- Datangi 2-3 pemasok. Bawa checklist, minta sampel potongan + data MC.
- Pesan produksi dengan gambar kerja jelas; aklimatisasi di lokasi sebelum pasang.
- Jadwalkan perawatan: cat ulang eksterior tiap 2-3 tahun.
Kalau kamu ingin saran cepat tanpa muter-muter: untuk interior di kota besar 2025, meranti oven dengan finishing cat yang rapat pori itu value champion. Untuk pintu utama dan area semi-outdoor, kamper atau merbau bikin hati tenang. Untuk pesisir dan rumah forever home, jati tua atau ulin itu investasi yang terasa tiap kali pintu dibuka-tutup-halus, berat, dan tahan lama.
Catatan akhir soal angka: harga kayu sensitif pasokan (cuaca, logistik, regulasi). Saat order, kunci spesifikasi (grade, MC, profil) di PO tertulis. Ini yang menjaga ekspektasi kamu dan kualitas kusen di lapangan.
Tulis komentar