Umur pohon ulin bisa mencapai lebih dari 500 tahun, menjadikannya salah satu pohon paling tahan lama di dunia. Di hutan Kalimantan, pohon ini tumbuh sangat pelan-hanya 1 hingga 2 sentimeter per tahun dalam diameter batangnya. Itu berarti, pohon ulin yang berdiameter 60 cm kemungkinan besar sudah hidup selama lebih dari 300 tahun. Ini bukan sekadar fakta menarik, tapi kunci utama mengapa kayu ulin begitu mahal dan langka.
Kenapa Umur Pohon Ulin Begitu Panjang?
Pohon ulin (Eusideroxylon zwageri) tumbuh di hutan tropis basah yang sulit, terutama di Kalimantan. Tanahnya miskin nutrisi, sering banjir, dan persaingan cahaya sangat ketat. Untuk bertahan, pohon ini mengembangkan strategi hidup yang sangat efisien. Alih-alih tumbuh cepat seperti pohon jati atau meranti, ulin memilih untuk tumbuh perlahan tapi kuat. Batangnya padat, berminyak alami, dan hampir tidak bisa dimakan oleh serangga atau jamur. Itu sebabnya, kayu ulin tidak membusuk bahkan jika terendam air selama puluhan tahun.
Penelitian dari Balai Penelitian Kehutanan Banjarmasin menunjukkan bahwa pohon ulin dewasa rata-rata memiliki usia antara 300 hingga 600 tahun. Pohon yang berdiameter lebih dari 80 cm biasanya berusia lebih dari 450 tahun. Bahkan ada laporan dari petani hutan adat di Kabupaten Barito Kuala yang menyebut pohon ulin tertua di wilayah mereka berusia sekitar 700 tahun-meskipun belum ada verifikasi ilmiah resmi.
Bagaimana Cara Mengetahui Umur Pohon Ulin?
Tidak seperti pohon biasa yang bisa ditebang dan dilihat cincin tahunannya, pohon ulin jarang ditebang hanya untuk mengetahui umurnya. Karena nilai ekologis dan ekonomisnya sangat tinggi, para ilmuwan menggunakan metode non-destruktif. Salah satu cara yang paling akurat adalah dengan mengambil inti kayu menggunakan bor khusus (increment borer), lalu menghitung cincin pertumbuhan di bawah mikroskop.
Cincin tahunan ulin sangat tipis-kadang hanya 0,2 mm per tahun. Itu jauh lebih kecil dibanding pohon jati yang bisa mencapai 1 mm per tahun. Untuk menghitung umur pohon ulin berdiameter 50 cm, ilmuwan harus menghitung lebih dari 1.500 cincin. Proses ini memakan waktu berminggu-minggu dan hanya bisa dilakukan oleh ahli dendrologi yang terlatih.
Di lapangan, petani hutan dan pembeli kayu sering memperkirakan umur berdasarkan diameter batang. Aturan praktisnya: setiap 10 cm diameter = sekitar 50-70 tahun. Tapi ini hanya perkiraan kasar. Faktor seperti lokasi, ketinggian, dan curah hujan bisa membuat angka ini berbeda hingga 30%.
Umur Pohon Ulin dan Nilai Ekonominya
Karena umurnya yang sangat panjang, pohon ulin yang siap tebang sangat jarang ditemukan. Pohon dengan diameter 70 cm saja sudah dianggap dewasa, dan biasanya hanya 1 dari 500 pohon ulin yang mencapai ukuran ini. Itu sebabnya, kayu ulin di pasaran hampir selalu berasal dari pohon yang berusia ratusan tahun.
Harga kayu ulin saat ini (2025) berkisar antara Rp 12 juta hingga Rp 25 juta per meter kubik, tergantung kualitas dan asalnya. Kayu dari pohon berumur 400+ tahun biasanya lebih mahal karena kepadatannya lebih tinggi, warnanya lebih gelap, dan seratnya lebih stabil. Kayu dari pohon muda (di bawah 200 tahun) jarang dijual karena tidak tahan lama dan mudah retak saat dikeringkan.
Di pasar internasional, kayu ulin dari Kalimantan dihargai lebih tinggi daripada kayu ulin dari Sulawesi, karena kualitasnya lebih konsisten dan berasal dari hutan yang lebih tua. Pemerintah Indonesia juga memberlakukan larangan ekspor kayu ulin mentah sejak 2020, sehingga harga dalam negeri semakin tinggi karena pasokan terbatas.
Pohon Ulin Tumbuh Seberapa Cepat?
Pohon ulin tidak tumbuh seperti pohon biasa. Di tahun pertama, bibitnya bisa mati jika terkena sinar matahari langsung. Ia butuh naungan dari pohon lain. Setelah 5 tahun, ia baru mencapai ketinggian 1,5 meter. Baru setelah 20 tahun, batangnya cukup besar untuk diukur diameternya. Dan baru setelah 150-200 tahun, ia bisa dianggap layak tebang-meskipun belum optimal.
Di kebun raya atau penanaman buatan, pohon ulin bisa tumbuh sedikit lebih cepat-sekitar 1,5 cm per tahun dalam diameter. Tapi itu tetap jauh lebih lambat dibanding pohon sengon yang bisa dipanen dalam 7-10 tahun. Bahkan dengan teknologi modern, belum ada cara untuk mempercepat pertumbuhan ulin secara signifikan tanpa mengorbankan kualitas kayunya.
Apakah Pohon Ulin Bisa Ditanam Ulang?
Ya, pohon ulin bisa ditanam ulang, tapi bukan untuk produksi kayu dalam waktu dekat. Proyek reboisasi ulin sudah berjalan sejak 2010 di Kalimantan Selatan dan Tengah, dengan bantuan dari Universitas Lambung Mangkurat dan Kementerian Lingkungan Hidup. Tapi hasilnya tidak bisa dinikmati dalam satu generasi.
Bibit ulin yang ditanam hari ini akan menjadi pohon dewasa pada tahun 2100-lebih dari 75 tahun lagi. Itu berarti, setiap pohon ulin yang ditebang sekarang adalah warisan dari generasi sebelumnya, dan pohon yang kita tanam sekarang adalah warisan untuk cucu kita.
Beberapa desa adat di Kalimantan sudah mempraktikkan sistem tebang pilih yang ketat: hanya mengambil satu pohon ulin tua setiap 100 tahun di area tertentu. Mereka menanam bibit di sekitarnya dan menjaga hutan tetap utuh. Sistem ini bisa bertahan selama ribuan tahun-jika tidak diganggu oleh penebangan liar atau perluasan lahan.
Bagaimana Jika Pohon Ulin Ditebang Terlalu Muda?
Men tebang pohon ulin sebelum umur 200 tahun adalah pemborosan. Kayunya belum padat, belum stabil, dan mudah retak saat dikeringkan. Banyak pengrajin yang pernah mencoba memakai kayu ulin muda mengaku hasilnya berantakan: meja retak, lantai melengkung, atau pintu susah ditutup.
Kayu ulin yang baik harus mengandung minyak alami yang cukup untuk melindungi dari serangga dan air. Minyak ini baru terbentuk secara maksimal setelah pohon berusia lebih dari 250 tahun. Jadi, membeli kayu ulin murah yang diklaim "baru tebang" sebenarnya adalah membeli kayu yang belum matang.
Bagaimana Menjaga Keberlanjutan Kayu Ulin?
Keberlanjutan kayu ulin tidak bisa dicapai dengan menanam lebih banyak pohon. Karena waktu tumbuhnya terlalu lama, satu-satunya cara adalah dengan melindungi pohon-pohon tua yang masih ada. Pemerintah sudah membuat kawasan konservasi hutan ulin di Taman Nasional Kutai dan Taman Nasional Betung Kerihun. Tapi penegakan hukum masih lemah.
Sebagai pembeli, Anda bisa membantu dengan hanya membeli kayu ulin yang bersertifikat FSC (Forest Stewardship Council) atau dari sumber yang jelas asalnya. Hindari produk yang hanya mengatakan "kayu ulin lokal" tanpa informasi lebih lanjut. Jika harga terlalu murah, kemungkinan besar itu kayu dari pohon muda atau dari hutan yang ditebang ilegal.
Setiap pohon ulin yang masih berdiri adalah keajaiban alam. Ia hidup sejak zaman nenek moyang kita, bahkan sebelum Indonesia merdeka. Membiarkannya tumbuh bukan hanya soal ekonomi-tapi soal warisan.
Berapa umur maksimal pohon ulin?
Umur maksimal pohon ulin diperkirakan mencapai 700 tahun, berdasarkan laporan dari masyarakat adat di Kalimantan. Penelitian ilmiah telah mengkonfirmasi bahwa pohon dengan diameter lebih dari 80 cm biasanya berusia lebih dari 450 tahun. Namun, belum ada catatan resmi yang mengukur pohon ulin tertua secara pasti karena tidak ada yang ditebang untuk tujuan penelitian.
Bisakah pohon ulin tumbuh di luar Kalimantan?
Pohon ulin bisa ditanam di tempat lain seperti Sumatra atau Sulawesi, tapi pertumbuhannya jauh lebih lambat dan kualitas kayunya tidak sebaik yang berasal dari Kalimantan. Iklim hutan basah tropis Kalimantan-dengan curah hujan tinggi dan tanah lembap sepanjang tahun-adalah satu-satunya lingkungan yang memungkinkan ulin mencapai kepadatan maksimal dan minyak alami yang sempurna.
Kenapa kayu ulin lebih mahal daripada kayu jati?
Kayu ulin lebih mahal karena pertumbuhannya sangat lambat, umurnya sangat panjang, dan ketersediaannya sangat terbatas. Sementara jati bisa dipanen dalam 20-30 tahun, ulin butuh 300-500 tahun untuk mencapai ukuran layak tebang. Selain itu, kayu ulin tahan terhadap air, serangga, dan jamur tanpa perlu pengawetan kimia, membuatnya jauh lebih awet daripada jati.
Apakah pohon ulin bisa ditanam di pekarangan rumah?
Bisa, tapi tidak praktis. Bibit ulin bisa ditanam di pekarangan, tapi ia butuh ruang luas, naungan, dan waktu ratusan tahun untuk tumbuh besar. Selain itu, akarnya sangat kuat dan bisa merusak fondasi rumah jika ditanam terlalu dekat. Lebih baik menanamnya di area hutan atau kawasan konservasi, bukan di halaman rumah.
Bagaimana cara membedakan kayu ulin asli dan palsu?
Kayu ulin asli sangat berat (densitas lebih dari 1,2 g/cm³), warnanya cokelat kehitaman, dan permukaannya mengilap alami karena kandungan minyaknya. Jika Anda mencoba menggoresnya dengan kuku, tidak akan ada jejak. Jika kayu terasa ringan, berwarna terang, atau mudah digores, itu kemungkinan kayu lain yang diwarnai seperti ulin, seperti kayu belian atau kayu kempas.