Pohon Ulin Kalimantan: Kayu Terkuat dan Termahal di Indonesia

Pohon ulin Kalimantan, jenis kayu tropis bernama ilmiah Eusideroxylon zwageri, dikenal sebagai kayu besi karena kepadatan dan ketahanannya yang luar biasa. Also known as kayu besi, ia tumbuh hanya di hutan hujan Kalimantan dan butuh 80-100 tahun untuk mencapai ukuran siap tebang. Ini bukan sekadar kayu biasa—ia jadi pilihan utama untuk jembatan, dermaga, dan struktur bangunan yang harus bertahan puluhan tahun tanpa perawatan.

Kayu ulin masuk kategori kayu kelas A, klasifikasi tertinggi untuk ketahanan alami terhadap rayap, jamur, dan air. Ia bahkan lebih tahan daripada jati atau bengkirai. Tapi kekuatannya punya harga: beratnya ekstrem, sulit dipotong, dan harganya bisa capai Rp120 juta per meter kubik. Banyak yang salah paham—uliin bukan cuma mahal karena langka, tapi karena deforestasi Kalimantan, kerusakan hutan yang mengancam populasi alaminya membuat pasokan makin menipis. Penebangan liar dan kurangnya regulasi membuatnya semakin sulit didapat secara legal.

Apa yang harus kamu cek sebelum beli ulin?

Jangan tergoda harga murah. Kayu ulin palsu atau dari sumber ilegal sering dijual sebagai asli. Pastikan ada sertifikat legal dari KLHK, dan tanya asal-usulnya. Ulin dari Kalimantan Timur atau Barat punya kualitas berbeda. Juga, jangan lupa: meski tahan rayap, ulin tetap bisa retak jika tidak dikeringkan dengan benar sebelum dipasang. Banyak proyek gagal bukan karena kayunya jelek, tapi karena cara pengolahannya salah.

Di balik kehebatannya, ulin punya sisi gelap—populasinya terus menyusut, dan dampaknya bukan cuma soal harga. Ini soal ekosistem, soal hutan yang hilang, soal generasi mendatang yang mungkin tak akan pernah melihat pohon ulin hidup. Artikel-artikel di bawah ini membongkar semua fakta: dari harga terbaru, kelemahan yang jarang diungkap, sampai alternatif ramah lingkungan yang bisa kamu pertimbangkan. Ini bukan cuma panduan beli kayu—ini panduan bertanggung jawab.