Deforestasi Kalimantan: Dampaknya pada Kayu Ulin dan Hutan Asli Indonesia
Deforestasi Kalimantan, penghancuran hutan tropis di Kalimantan untuk perkebunan, pertambangan, atau permukiman, yang menghilangkan jutaan hektar hutan tiap tahun. Also known as penggundulan hutan Kalimantan, it is not just a local issue—it directly threatens the survival of kayu ulin, jenis kayu paling tahan lama di dunia yang hanya tumbuh di hutan Kalimantan dan Sulawesi. Tanpa hutan, kayu ulin tidak bisa diperbarui. Pohon ini butuh 80-100 tahun untuk tumbuh cukup besar, tapi bisa ditebang dalam sehari.
Ini bukan soal kayu mahal. Ini soal hutan Kalimantan, sistem ekologi kompleks yang menopang kehidupan jutaan spesies, termasuk orangutan dan berbagai tanaman obat tradisional. Ketika hutan hilang, tanah jadi rentan longsor, sungai jadi keruh, dan suhu naik. Kayu besi—nama lokal untuk kayu ulin—tidak lagi hanya dipakai untuk jembatan atau dermaga. Ia menjadi simbol dari apa yang kita kehilangan: kekuatan alam yang tak tergantikan.
Beberapa artikel di bawah ini membongkar hubungan langsung antara deforestasi Kalimantan dan ketersediaan kayu berkualitas. Anda akan temukan fakta tentang bagaimana penurunan pasokan kayu ulin memengaruhi harga, bagaimana kayu bengkirai jadi alternatif, dan mengapa memilih kayu bersertifikat bukan sekadar tren, tapi keharusan. Ini bukan tentang larangan tebang pohon. Ini tentang memahami bahwa setiap balok kayu yang Anda beli, punya jejak hutan di belakangnya.
Mengapa Pohon Ulin Terancam Punah? Penyebab Utama dan Dampaknya bagi Industri Kayu
Pohon ulin terancam punah karena deforestasi, penebangan liar, dan perubahan iklim. Harganya melonjak, pasokannya menipis, dan upaya konservasi masih minim. Ini dampaknya bagi lingkungan dan industri kayu di Indonesia.