Kayu Bengkirai: Kekuatan, Harga, dan Perbandingan dengan Ulin

When you need a wood that’s tough, affordable, and built to last outdoors, kayu bengkirai, sejenis kayu keras asli Indonesia yang tahan terhadap serangan serangga dan cuaca ekstrem. Also known as shorea laevifolia, it’s the go-to choice for decks, fences, and outdoor structures across Indonesia. Banyak orang salah mengira kayu bengkirai cuma alternatif murah, padahal ia punya ketahanan alami yang bikin ia bisa bertahan hingga 30 tahun tanpa perawatan intensif. Ini bukan kayu biasa — ini bahan yang dirancang alam untuk menahan panas, hujan, dan serangan rayap.

Perbandingan paling sering muncul adalah antara kayu bengkirai dan kayu ulin, dua jenis kayu keras Indonesia yang sering dijadikan acuan untuk konstruksi berat. Ulin memang lebih kuat dan lebih tahan lama — bisa bertahan hingga 120 tahun — tapi harganya bisa dua kali lipat. Bengkirai menawarkan keseimbangan sempurna: kekuatan mendekati ulin, tapi lebih ringan, lebih mudah diolah, dan jauh lebih ramah kantong. Jika kamu membangun rumah, dek, atau jembatan kecil, bengkirai adalah pilihan cerdas yang tidak mengorbankan kualitas.

Kayu ini juga punya keunggulan lain yang sering diabaikan: tahan rayap, kemampuan alami untuk menolak serangan serangga tanpa perlu pengawet kimia. Ini bukan klaim pemasaran — ini fakta ilmiah. Ulin juga tahan rayap, tapi bengkirai punya keunggulan dalam hal ketersediaan dan keberlanjutan. Pohonnya tumbuh lebih cepat, dan pengelolaan hutan yang baik bisa memastikan pasokan jangka panjang tanpa merusak ekosistem.

Di pasaran, harga kayu bengkirai berkisar antara Rp1,5 juta hingga Rp2,5 juta per meter kubik, tergantung kualitas dan lokasi pembelian. Bandingkan dengan ulin yang bisa menyentuh Rp12 juta per meter kubik — perbedaannya jelas. Tapi jangan salah paham: harga murah bukan berarti kualitas rendah. Bengkirai kelas A punya kepadatan tinggi, warna cokelat kekuningan yang konsisten, dan serat yang rapat. Ini yang membuatnya ideal untuk struktur yang menahan beban, seperti rangka atap, tiang, atau lantai teras.

Perawatannya juga sederhana. Cukup bersihkan dari debu dan kotoran, lalu oleskan minyak kayu alami setiap 6-12 bulan. Tidak perlu cat, tidak perlu lapisan kimia beracun. Ini jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan kayu impor yang sering diolah dengan bahan kimia berbahaya. Kalau kamu peduli dengan keberlanjutan, bengkirai adalah pilihan yang lebih bertanggung jawab daripada memaksa membeli ulin yang semakin langka.

Yang perlu kamu waspadai: banyak penjual yang menyebut kayu lain sebagai bengkirai. Ciri aslinya: warna cokelat kekuningan, beratnya padat, dan saat digergaji, aromanya agak manis seperti kopi. Jangan percaya yang bilang bengkirai itu putih atau ringan. Itu kayu lain — mungkin meranti atau kamper. Pastikan kamu beli dari penjual yang bisa tunjukkan sertifikat asal kayu. Ini bukan soal legalitas semata, tapi soal kualitas dan keamanan proyekmu.

Di bawah ini, kamu akan menemukan kumpulan artikel yang membahas semua hal tentang kayu bengkirai — dari tinggi pohonnya, cara memilih yang benar, perbandingan dengan ulin, hingga tips perawatan agar awet sampai puluhan tahun. Semua dibahas tanpa basa-basi, langsung ke intinya, seperti yang kamu butuhkan saat memilih bahan untuk proyekmu.

Rayap Kayu Takut dengan Apa? Ini Jawaban Nyata untuk Kayu Bengkirai

Rayap bisa menyerang kayu bengkirai jika tidak dirawat dengan benar. Ketahui cara mencegah serangan rayap, bahan alami yang efektif, dan perawatan wajib agar kayu tetap awet puluhan tahun.

LEBIH LANJUT

Bengkirai Kayu Kelas Berapa? Ini Jawaban Lengkap dan Praktis untuk Konstruksi

Bengkirai adalah kayu kelas 1 dengan ketahanan alami tertinggi terhadap rayap dan cuaca. Cocok untuk teras, jembatan, dan tiang luar rumah. Harga tinggi, tapi awet hingga 25 tahun tanpa perawatan.

LEBIH LANJUT