Kalau kamu sedang membangun rumah, dek, atau jembatan, pasti pernah dengar nama kayu bengkirai. Tapi banyak yang bingung: seberapa mahal sebenarnya? Apa bedanya sama kayu ulin Kalimantan yang lebih terkenal? Di Banjarmasin, di mana hampir semua proyek kayu lokal lewat sini, harga kayu bengkirai bisa berbeda-beda tergantung ukuran, kualitas, dan lokasi pembelian. Ini bukan cuma soal angka, tapi soal nilai jangka panjang.
Apa itu Kayu Bengkirai?
Kayu bengkirai, atau Shorea laevifolia, adalah jenis kayu keras asli hutan tropis Indonesia, terutama dari Kalimantan dan Sumatra. Bukan kayu impor. Ini kayu lokal yang tumbuh alami, dengan serat padat dan tahan terhadap serangga serta jamur. Kayu ini sering dipakai untuk konstruksi luar ruangan-teras, jembatan, tiang, atau bahkan lantai rumah. Warnanya kuning kecoklatan, teksturnya halus, dan permukaannya licin saat sudah dihaluskan.
Salah satu keunggulan utamanya: tidak perlu perawatan ekstra. Kalau kamu punya rumah di daerah lembap seperti Banjarmasin, kayu bengkirai tidak mudah melengkung atau retak seperti kayu kelas rendah. Ini bukan kayu biasa. Ini kayu yang dirancang alam untuk bertahan di iklim tropis.
Harga Kayu Bengkirai Tahun 2025
Harga kayu bengkirai di pasar lokal Banjarmasin pada Desember 2025 berkisar antara Rp1.800.000 hingga Rp2.600.000 per meter kubik (m³), tergantung kelas dan ukuran. Ini bukan harga per batang, tapi per volume yang sudah diukur secara standar.
- Kelas I (terbaik): Rp2.400.000 - Rp2.600.000/m³. Kayu ini bebas lubang, warna seragam, dan kering sempurna. Cocok untuk dek rumah atau jembatan yang butuh daya tahan tinggi.
- Kelas II: Rp2.000.000 - Rp2.300.000/m³. Masih bagus, tapi mungkin ada sedikit cacat kecil atau warna tidak seragam. Ideal untuk pagar atau struktur yang tidak terlalu terpapar langsung.
- Kelas III: Rp1.800.000 - Rp1.950.000/m³. Biasanya kayu yang baru ditebang dan belum dikeringkan sempurna. Harganya murah, tapi harus dijemur dulu selama 2-3 minggu sebelum dipakai.
Harga ini sudah termasuk pengiriman dari gudang kayu di Sungai Liat atau Martapura ke kota Banjarmasin. Kalau kamu beli langsung dari hutan, harganya bisa lebih murah 15-20%, tapi kamu harus siap menghadapi risiko kualitas tidak konsisten dan masalah legalitas.
Bengkirai vs Ulin Kalimantan: Mana Lebih Baik?
Banyak orang langsung memikirkan ulin kalimantan saat bicara kayu keras. Tapi ulin itu beda. Ulin (Eusideroxylon zwageri) adalah raja kayu di Indonesia. Lebih berat, lebih keras, dan jauh lebih tahan lama. Tapi itu semua ada harganya.
| Fitur | Kayu Bengkirai | Kayu Ulin Kalimantan |
|---|---|---|
| Harga per m³ (2025) | Rp1.800.000 - Rp2.600.000 | Rp4.500.000 - Rp6.200.000 |
| Kepadatan (kg/m³) | 850-950 | 1.100-1.300 |
| Tahan terhadap rayap | Sangat baik | Ekstrem |
| Daya tahan (tahun) | 20-30 tahun | 40-70 tahun |
| Warna alami | Kuning kecoklatan | Coklat tua kehitaman |
| Perawatan | Minim | Praktis tidak perlu |
| Ketersediaan | Stok banyak | Terbatas, regulasi ketat |
Kalau kamu butuh kayu yang tahan lama dan tidak peduli budget, ulin adalah pilihan utama. Tapi kalau kamu ingin hasil yang bagus, harga masuk akal, dan tetap tahan lama selama puluhan tahun, bengkirai adalah jawabannya. Di banyak proyek rumah di Banjarmasin, bengkirai jadi pilihan utama karena seimbang antara kualitas dan harga.
Di Mana Beli Kayu Bengkirai yang Terpercaya?
Jangan asal beli di pinggir jalan. Banyak penjual yang menawarkan "bengkirai" tapi ternyata kayu kelas rendah atau bahkan kayu campuran. Di Banjarmasin, ada beberapa gudang kayu yang sudah punya reputasi:
- Gudang Kayu Sumber Jaya - Jalan A. Yani, Banjarmasin. Menyediakan bengkirai kelas I dengan sertifikat asal dari Kalimantan Selatan.
- PT. Hutan Lestari - Di Martapura. Fokus pada kayu berkelanjutan, semua kayu bersertifikat HCS (High Conservation Value).
- Pasar Kayu Sungai Liat - Kalau kamu mau harga lebih murah, datang langsung ke sini. Tapi bawa teman yang paham kayu. Banyak yang jual kayu basah sebagai kayu kering.
Setiap pembelian sebaiknya minta surat keterangan asal kayu. Ini penting, karena pemerintah sekarang sangat ketat soal ilegal logging. Kayu yang tidak punya dokumen bisa disita, dan kamu bisa kena masalah hukum.
Perawatan Kayu Bengkirai: Perlu Dicat atau Dioli?
Ini pertanyaan paling sering muncul. Jawabannya: tidak perlu. Kayu bengkirai sudah punya minyak alami yang membuatnya tahan air dan serangga. Tapi kalau kamu ingin warnanya tetap cerah dan tidak berubah jadi abu-abu karena cuaca, kamu bisa oleskan minyak kayu alami sekali setahun.
Minyak kayu seperti tung oil atau teak oil adalah pilihan terbaik. Jangan pakai cat minyak biasa-itu malah membuat kayu tidak bisa "napas" dan bisa mengelupas dalam 2-3 tahun. Juga jangan pakai pelitur warna-warni. Kayu bengkirai indah dengan warna alaminya. Biarkan ia berubah pelan jadi abu-abu perak. Itu tanda ia sudah beradaptasi dengan lingkungan.
Kenapa Tidak Pakai Kayu Lain?
Ada banyak kayu murah di pasaran: kayu kamper, kayu jati muda, atau kayu eboni impor. Tapi semua itu punya kelemahan.
- Kayu kamper: Harganya murah, tapi cepat keropos di tempat lembap. Tidak cocok untuk lantai atau dek.
- Kayu jati muda: Warnanya bagus, tapi tidak tahan rayap. Butuh perawatan rutin.
- Kayu impor seperti cedar: Mahal, dan tidak cocok dengan iklim tropis Indonesia. Cepat berjamur.
Kayu bengkirai adalah solusi lokal yang cerdas. Tumbuh di sini, tahan di sini, dan harganya masuk akal. Ini bukan sekadar pilihan, tapi keputusan bijak untuk iklim dan ekonomi lokal.
Apakah Kayu Bengkirai Ramah Lingkungan?
Ini pertanyaan penting. Kayu bengkirai bukan kayu langka seperti ulin. Tapi tetap harus dipanen secara berkelanjutan. Di Kalimantan Selatan, banyak perusahaan sekarang mengikuti sistem tebang pilih, di mana hanya pohon dewasa yang diambil, dan pohon muda dibiarkan tumbuh. Ada juga program reboisasi yang menanam dua pohon untuk setiap satu yang ditebang.
Pastikan kamu membeli dari penjual yang bisa menunjukkan sertifikat dari Ministry of Environment and Forestry (KLHK). Kayu yang legal dan berkelanjutan bisa kamu kenali dari stempel dan kode pelacakan. Ini bukan cuma soal hukum-ini soal masa depan hutan kita.
Bagaimana Cara Menghitung Kebutuhan Kayu?
Jangan asal beli banyak. Hitung dulu kebutuhanmu.
Contoh: kamu mau membuat dek rumah ukuran 4m x 6m dengan lebar papan 10 cm dan ketebalan 3 cm. Maka:
- Luas dek = 4m x 6m = 24 m²
- Volume papan = 24 m² x 0,03 m (ketebalan) = 0,72 m³
- Tambahkan 10% cadangan untuk potongan dan cacat = 0,79 m³
Jadi kamu butuh sekitar 0,8 m³ kayu bengkirai. Kalau harga Rp2.200.000/m³, total biaya kayu = Rp1.760.000. Itu belum termasuk biaya pasang atau baut. Tapi ini angka realistis yang bisa kamu pakai untuk anggaran.
Berapa lama kayu bengkirai bisa bertahan di luar ruangan?
Kayu bengkirai bisa bertahan 20-30 tahun di luar ruangan tanpa perawatan khusus. Di daerah lembap seperti Banjarmasin, kayu ini tidak mudah lapuk atau diserang rayap. Jika diberi lapisan minyak alami setiap 1-2 tahun, umurnya bisa diperpanjang hingga 40 tahun.
Apakah kayu bengkirai bisa dipakai untuk lantai dalam rumah?
Ya, sangat cocok. Kayu bengkirai punya kekerasan yang cukup untuk lantai rumah, bahkan di area berlalu-lalang tinggi seperti ruang tamu atau koridor. Warnanya terang, teksturnya halus, dan tidak licin. Banyak rumah modern di Kalimantan memilih bengkirai sebagai lantai karena tahan lama dan tidak butuh polish.
Kenapa harga kayu bengkirai naik tahun ini?
Harga naik karena peningkatan permintaan dari proyek infrastruktur dan rumah tahan banjir, ditambah dengan regulasi penebangan yang lebih ketat. Pemerintah membatasi ekspor kayu bulat, sehingga banyak perusahaan beralih ke pengolahan lokal. Ini meningkatkan biaya produksi dan memicu kenaikan harga di pasar domestik.
Bisakah kayu bengkirai diganti dengan kayu dari Sulawesi?
Kayu dari Sulawesi seperti kayu ulin atau kayu belian punya sifat mirip, tapi harganya jauh lebih mahal dan ketersediannya terbatas. Kayu bengkirai dari Kalimantan Selatan masih jadi pilihan paling seimbang antara kualitas, harga, dan ketersediaan. Untuk proyek rumah biasa, tidak perlu ganti dengan kayu Sulawesi.
Apakah kayu bengkirai bisa diolah jadi furnitur?
Bisa, tapi kurang umum. Kayu ini terlalu keras untuk furnitur rumah tangga biasa. Lebih cocok untuk meja outdoor, bangku taman, atau rak penyimpanan berat. Untuk kursi atau lemari, kayu jati atau mahoni lebih nyaman dipakai karena lebih mudah dikerjakan.
Langkah Selanjutnya: Mulai dari Mana?
Jika kamu sedang merencanakan proyek kayu:
- Tentukan kebutuhan: lantai, dek, tiang, atau pagar?
- Hitung volume kayu yang dibutuhkan.
- Pilih kelas kayu sesuai anggaran dan penggunaan.
- Cari penjual dengan sertifikat asal dan reputasi jelas.
- Jangan tergoda harga murah tanpa dokumen.
- Siapkan anggaran untuk pemasangan dan perawatan dasar.
Kayu bengkirai bukan investasi jangka pendek. Ini aset yang akan menemani rumahmu selama puluhan tahun. Pilih dengan benar, dan kamu tidak akan pernah menyesal.
nasrul .
bengkirai emang jagoan, tapi gue pernah beli yang kelas III trus dikeringin 3 minggu, eh pas dipasang malah melengkung kayak pisau cukur. harganya murah, tapi nyawa jadi taruhan.
nggak semua penjual jujur, bro.
Tulis komentar