Tips Menjaga Mikrobiota untuk Pencernaan yang Lebih Sehat

Mau usus yang lebih sehat tanpa ribet? Mikrobiota—kumpulan bakteri baik di usus—berperan besar pada pencernaan, kekebalan, dan energi. Berikut langkah sederhana dan langsung bisa Anda mulai hari ini.

Makanan yang bantu mikrobiota

Makan beragam sayur, buah, dan biji-bijian. Variasi serat memberi makan berbagai jenis bakteri baik. Coba masukkan minimal 25-30 gram serat per hari dari sumber seperti brokoli, bayam, apel, pisang, dan kacang-kacangan.

Pilih makanan prebiotik: bawang, bawang putih, daun bawang, asparagus, pisang matang, dan ubi jalar. Prebiotik adalah serat yang tidak dicerna tubuh tapi jadi makanan mikroba baik.

Tambahkan makanan probiotik sehari-hari: yogurt tanpa pemanis berlebih, kefir, tempe, tape, kimchi, atau acar alami. Kalau suka tempe, itu salah satu sumber probiotik dan protein lokal yang bagus.

Masukkan juga sumber resistant starch seperti kentang dingin, nasi dingin, atau pisang hijau. Ini meningkatkan produksi asam lemak rantai pendek yang menyehatkan usus.

Batasi gula dan makanan ultra-olah. Gula berlebih dan lemak olahan bisa mengubah komposisi mikrobiota jadi kurang seimbang.

Gaya hidup yang mendukung

Gunakan antibiotik hanya bila perlu dan sesuai resep. Antibiotik membunuh bakteri jahat dan baik—jaga komunikasi dengan dokter soal risiko dan manfaatnya.

Tidur cukup dan teratur. Kurang tidur mengganggu keseimbangan mikrobiota. Usahakan 7–8 jam setiap malam dan jadwal tidur yang konsisten.

Rutin bergerak. Olahraga ringan hingga sedang tiap hari, seperti jalan cepat 30 menit, sudah cukup membantu keragaman mikrobiota.

Kurangi stres. Stres berkepanjangan memengaruhi usus lewat sumbu otak-usus. Coba teknik relaksasi sederhana: napas dalam, jalan singkat, atau hobi yang menenangkan.

Hindari higienisme berlebih. Cuci tangan tetap penting, tapi paparan mikroba lingkungan secara wajar membantu membangun sistem kekebalan dan mikrobiota yang lebih kuat.

Minum air cukup setiap hari untuk bantu motilitas usus dan mendukung proses pencernaan serat.

Jika pertimbangkan suplemen probiotik, pilih produk dengan strain jelas (mis. Lactobacillus, Bifidobacterium) dan ikuti dosis pabrikan. Suplemen tidak selalu diperlukan—makanan fermentasi sering lebih efektif dan murah.

Perhatikan gejala yang tidak wajar: diare berkepanjangan, nyeri perut berat, penurunan berat badan tanpa sebab. Konsultasikan ke dokter atau ahli gizi jika perlu pemeriksaan lebih lanjut.

Mulai langkah kecil: tambah satu porsi sayur ekstra, ganti camilan manis dengan buah, atau tambahkan satu sendok tempe per hari. Perubahan kecil yang konsisten memberi hasil lebih baik daripada usaha besar sekali-sekali.

Ingat, tiap orang berbeda. Jika punya kondisi medis khusus, konsultasikan rencana diet atau suplemen dengan profesional kesehatan sebelum mengubah pola makan secara radikal.

Efek Obat Terhadap Mikrobiota Usus: Fakta, Dampak, dan Cara Menjaga Keseimbangan

Obat-obatan seperti antibiotik bisa mengubah komposisi mikrobiota usus yang berdampak pada kesehatan. Temukan riset terbaru dan tips menjaga keseimbangan bakteri baik pada usus.

LEBIH LANJUT