Perbandingan Kayu Indonesia: Pilih yang Tepat untuk Proyek Anda

Berurusan dengan kayu sering bikin bingung, apalagi kalau ada begitu banyak jenis di Indonesia. Mulai dari ulin yang legendaris sampai bengkirai yang kuat, masing‑masing punya kelebihan dan batasannya. Di halaman ini, kita rangkum perbandingan utama supaya Anda bisa cepat tahu kayu mana yang cocok untuk rumah, furnitur, atau proyek DIY.

Kekuatan dan Ketahanan: Ulin vs. Kayu Besi Kalimantan & Sulawesi

Ulin (kayukalimas) memang terkenal sebagai "kayu besi Kalimantan". Ia tahan air, serangga, bahkan jamur, sehingga sering dipilih buat jembatan atau decking luar ruang. Kayu besi Sulawesi memiliki kepadatan hampir sama, tapi seratnya lebih rapat, bikin tampilan lebih halus untuk furnitur premium. Keduanya mahal, tetapi investasi panjang hariannya lebih terjamin karena umur pakai dapat melampaui 50 tahun bila dirawat baik.

Harga, Penampilan, dan Kegunaan: Merbau, Bengkirai, serta Kayu Anti‑Rayap

Merbau menawarkan warna coklat kemerahan yang hangat, cocok untuk lantai dalam ruangan. Harga relatif lebih terjangkau dibanding ulin, namun ketahanannya terhadap rayap tidak sekuat ulin atau besi. Bengkirai, sering dipanggil "kayu bakar" karena tahan lama di luar, biasanya dipakai untuk pagar atau tiang. Untuk rumah yang ingin bebas rayap, pilih kayu tahan rayap seperti jati, nyatoh, atau kayu yang sudah diolah dengan teknik anti‑rayap; mereka memberi perlindungan tanpa harus mengeluarkan biaya ulin.

Berikut tabel singkat yang membantu visualisasi perbandingan:

Kriteria | Ulin | Kayu Besi Sulawesi | Merbau | Bengkirai | Kayu Anti‑Rayap
Ketahanan air | Sangat tinggi | Tinggi | Sedang | Tinggi | Sedang
Ketahanan hama | Sangat tinggi | Tinggi | Sedang | Tinggi | Tinggi
Harga 2025 (per m³) | Jutaan | Jutaan | Ratus ribuan | Ratus ribuan | Ratus ribuan
Penampilan | Gelap, keras | Halus, mengkilap | Coklat kemerahan | Keras, bertekstur | Beragam, tergantung jenis

Jika Anda fokus pada proyek outdoor yang harus tahan cuaca ekstrem, ulin atau bengkirai adalah pilihan paling aman. Untuk interior yang mengutamakan estetika, kayu besi Sulawesi atau merbau memberi tampilan elegan dengan biaya lebih bersahabat. Sementara bagi yang mengutamakan budget dan tetap menghindari rayap, pilih kayu anti‑rayap yang telah diolah kimiawi atau secara alami seperti jati.

Terakhir, ingat bahwa perawatan tetap kunci. Lapisi kayu dengan pelindung UV, gunakan minyak atau varnish yang cocok, dan simpan kayu di tempat kering saat tidak dipakai. Dengan perawatan rutin, bahkan kayu yang paling murah pun bisa bertahan puluhan tahun.

Semoga perbandingan ini membantu Anda membuat keputusan cepat dan tepat. Selamat memilih kayu terbaik untuk proyek Anda!