Kalimantan: Segala Hal tentang Kayu Ulin, Bengkirai, dan Material Pilihan Bangunan

Pernah dengar kayu ulin dari Kalimantan katanya tahan puluhan tahun tanpa rayap? Bukan cuma omong kosong. Kayu ulin memang jadi incaran buat pondasi, decking, hingga jembatan karena kekuatan dan daya tahannya ngalahin banyak jenis kayu lain. Nggak heran kalau harga papan ulin tiap tahun selalu naik. Tapi, apa saja sih keunggulan, harga terbaru, dan hal-hal yang penting kamu tahu biar nggak salah pilih?

Kayu ulin itu dikenal juga sebagai kayu besi. Coba cek sendiri: bobotnya berat banget, seratnya rapat, dan antirayap tanpa perlu banyak obat tambahan. Biasanya dipakai untuk bangunan luar ruang, contohnya dermaga, pagar, bahkan tiang listrik, karena nggak cepat lapuk walau hujan dan panas terus menerus. Di dunia properti, label "pakai ulin Kalimantan" aja langsung bikin harga bangunan atau produk kayu naik drastis.

Terkait harga, papan ulin tiap tahun hampir pasti naik. Di tahun 2025, harga per meter kubiknya bisa tembus jutaan rupiah tergantung ukuran dan kualitas. Kalau dengar penawaran harga miring, hati-hati—bisa jadi kualitas rendah atau bahkan bukan ulin asli Kalimantan. Saat memilih, cek serat, warna, dan berat kayunya. Ulin asli lebih gelap dan terasa berat di tangan.

Bengkirai juga mulai naik daun di Kalimantan. Kalau cari kayu outdoor yang tahan jamur dan rayap tapi lebih miring dari ulin, bengkirai jawabannya. Kayu ini sering dipakai buat decking dan rangka atap. Harganya memang bukan yang termurah, tapi kualitasnya nggak main-main. Cek tips pembelian: pastikan kayu sudah kering betul dan minta jaminan ke penjual biar nggak gampang melengkung.

Soal masalah rayap, nggak semua kayu seberuntung ulin dan bengkirai. Makanya, buat proyek rumah atau furnitur yang tahan lama, dua jenis kayu ini jadi primadona di Kalimantan. Banyak tukang senior bahkan saranin, daripada repot terus-terusan ganti karena rayap, mending sekali saja investasi di ulin atau bengkirai. Mahal di awal, irit perbaikan di akhir.

Tapi, jangan lupakan bahaya debu kayu ulin. Banyak tukang udah ngerasain gangguan napas bahkan alergi ketika kerja tanpa masker dan pelindung. Debunya memang halus tapi bisa nempel di saluran napas. Kalau kamu kerja langsung dengan ulin, pakai alat pelindung dan pastikan ventilasi ruangan bagus.

Singkatnya, urusan material kayu Kalimantan itu bukan cuma soal harga mahal atau murah. Kualitas, ketahanan, bahkan keamanan kerja juga wajib dipikirin. Mau pilih material yang awet buat rumah atau usaha, kayu Kalimantan seperti ulin dan bengkirai memang layak banget kamu pertimbangkan. Jangan lupa cek langsung dulu sebelum beli, dan cari info harga terbaru biar nggak salah langkah!