Decking Ulin: Panduan Praktis Memilih dan Merawat Deck Kayu Ulin
Decking Ulin menawarkan kombinasi kekuatan dan keawetan yang sulit ditandingi oleh kayu lain. Jika Anda sedang pikirkan lantai luar ruang, teras, atau dek kolam, ulin masuk daftar utama karena tahan air, tahan rayap, dan umur pakai yang panjang. Tapi, ada beberapa hal penting sebelum membeli supaya investasi Anda benar-benar awet.
Pilih papan ulin yang kering dan rata. Periksa warna, serat, dan bau; ulin berkualitas biasanya padat dengan warna cokelat gelap dan sedikit kilap alami. Hindari papan yang retak, melengkung, atau punya bekas jamur. Jika memungkinkan, minta sertifikat asal atau tanya sumber kayu untuk memastikan legalitas dan keberlanjutan.
Ukuran dan ketebalan papan berpengaruh pada stabilitas dek. Untuk area pejalan kaki biasa, biasa pakai tebal 20-25 mm. Untuk area kendaraan ringan atau beban berat, naikkan ketebalan dan gunakan rangka kuat. Jarak reng yang tepat penting: beri celah 3–6 mm antar papan untuk drainase dan sirkulasi udara, tapi perhatikan perubahan dimensi saat kayu basah.
Metode pemasangan juga menentukan umur dek. Paku stainless atau sekrup galvanis bisa dipakai, tapi sekrup stainless lebih tahan lama dan rapi. Pertimbangkan sistem klem tersembunyi jika ingin tampilan halus tanpa kepala sekrup terlihat. Pastikan rangka dari kayu keras atau balok baja agar tidak cepat lapuk.
Perawatan rutin sederhana tapi krusial. Bersihkan debu dan kotoran dengan sapu dan bilas ringan saat kotoran menempel. Untuk noda ringan, gunakan sabun lembut dan sikat berbulu halus. Setiap 1–3 tahun, cek kondisi papan dan lakukan pengamplasan ringan lalu aplikasikan oli khusus atau transparent sealer untuk menjaga warna alami dan mencegah retak. Hindari cat film tebal karena dapat memerangkap kelembapan.
Perhatikan kesehatan saat mengolah ulin. Debu kayu ulin bisa berbahaya bagi pernapasan dan kulit; pakai masker N95 dan sarung tangan saat memotong atau mengamplas. Bekerja di area terbuka atau pakai vacuum dust extractor untuk mengurangi paparan debu.
Soal harga, ulin memang lebih mahal dibanding kayu komposit atau kayu lunak. Namun biaya awal biasanya sebanding dengan umur pakai yang panjang dan sedikitnya perawatan struktural. Jika anggaran terbatas, kombinasikan ulin untuk area utama yang menuntut kekuatan dan alternatif lain untuk area non-struktural.
Ingin referensi lebih lengkap? Baca artikel kami soal harga papan ulin, bahaya debu kayu ulin, dan tips merawat furnitur ulin untuk mendapatkan gambaran lengkap. Pilih kayu ulin yang legal dan pemasangan rapi supaya decking Anda tahan lama dan tetap tampil menarik selama bertahun-tahun.
Kelebihan dan kekurangan decking ulin
Ulin paling kuat melawan air, jamur, dan rayap, sehingga sangat cocok untuk lingkungan lembap. Warna dan seratnya memberi tampilan natural yang mewah tanpa perlu lapisan tebal. Kekurangannya: berat, sulit dipotong, dan harganya tinggi. Juga, tanpa perawatan warna ulin bisa memudar jadi abu-abu karena paparan matahari.
Tips hemat dan pemasangan pintar
Supaya biaya tidak membengkak, beli papan sekilas sesuai kebutuhan dan potong di tempat kerja untuk meminimalkan limbah. Gunakan rangka dari kayu ulin untuk area kritis dan bahan alternatif bersertifikat untuk bagian bawah. Pasang ventilasi di bawah dek supaya kayu cepat kering setelah hujan—ini lebih murah daripada perbaikan susulan. Terakhir, catat jadwal perawatan setiap tahun agar pekerjaan kecil tidak berubah menjadi sorotan biaya besar.
Siap mulai proyek decking?
Kayu Ulin Layak Dibeli? Harga 2025, Kelebihan, Risiko, dan Alternatif
Ulin memang tahan lama, tapi mahal dan makin langka. Baca kelebihan, harga 2025, legalitas, kapan sebaiknya beli, kapan tidak, plus alternatif yang masuk akal.