25 November 2012
PERGOLA (STRUKTUR PENYANGGA)
KATA PERGOLA berasal dari bahasa Italia yang merupakan serapan dari bahasa Latin, pergula. Menurut sejarahnya, di jaman Romawi kuno pergola adalah sebutan untuk struktur kayu yang dipakai untuk menyangga tanaman anggur. Tetapi dalam perkembangannya, kata pergola juga mengacu pada semua struktur naungan atau peneduh yang ditambahkan pada bangunan rumah.
Ada satu kata yang masih terhitung sebagai kerabat dekat pergola. Kata tersebut adalah arbor. Banyak orang yang masih rancu tentang pengertian pergola dan arbor. Selama ini, struktur kayu di halaman yang atapnya berbentuk kisi-kisi juga dianggap sebagai pergola. Padahal struktur itulah yang disebut arbor. Namun mengingat sejarah kata pergola di jaman Romawi kuno, hal ini sesungguhnya dapat dimengerti. Karena struktur kayu penyangga tanaman anggur di masa itu memang identik dengan bentuk arbor.
PERGOLA
Fungsi
Bentukan pergola seperti yang disebut terakhir tadi, saat ini banyak ditemui sebagai peneduh carport. Padahal fungsi pergola tidak hanya sebagai peneduh. Dalam taman yang berukuran besar, pergola bisa menjadi semacam pengarah bagi pengunjung taman untuk memasuki bagian taman yang lainnya yang umumnya berbeda tema. Selain itu pergola juga berfungsi untuk membingkai bagian yang menarik dari suatu taman. Bahan yang digunakan untuk membangun pergola sendiri cukup beragam. Mulai dari yang bernuansa tradisional seperti kayu, ijuk, sirap, hingga yang modern seperti besi tempa dan polycarbonate. Untuk menambah keindahan, banyak orang yang merambati struktur pergolanya dengan tanaman. Jika Anda juga bermaksud melakukannya, maka sebelumnya harus memperhitungkan dengan cermat kekuatan struktur pergola. Sebab, seiring dengan bertambah besarnya tanaman, beban yang harus disangga oleh pergola juga semakin berat.
Dimensi
Sebelum membangun pergola, Anda terlebih dulu harus mengukur tinggi tiang penyangga utama dari permukaan tanah. Tujuannya agar tanaman dapat merambat naik dengan baik dan memenuhi atap pergola. Jika tiang penyangga utama terlalu rendah, tanaman akan tumbuh dan memenuhi ruang dalam pergola. Kalau tanaman yang Anda pilih memiliki duri seperti bougenville, maka dikhawatirkan bisa melukai orang yang berada di bawah pergola. Secara umum, tinggi pergola tidak boleh kurang dari 2,25 m agar tersedia ruang yang cukup luas untuk orang lewat di bawahnya. Sedangkan jarak antara tiang penyangga utama sebaiknya tidak lebih dari 4,5 m. Jika lebih, bisa-bisa tiang struktur atap dan penutupnya melengkung ke bawah. Ini berlaku jika Anda memilih bahan pergola dari kayu. Selain alasan tadi, saat ini sudah susah menemukan kayu dengan panjang lebih dari 4,5 m. Tetapi jika Anda memilih bahan pergola dari besi, maka batasan tadi tidak berlaku.
Ukuran lain yang harus diperhatikan adalah luas ruang di bawah atap pergola. Sebaiknya luasannya cukup untuk 2 orang lewat berdampingan. Namun patokan ini adalah ukuran dalam kondisi ideal. Jika lahan Anda terbatas tetapi masih ingin membuat pergola, maka ukuran mungil pun sah-sah saja. Ada satu hal menarik berkaitan dengan luas ruang di bawah pergola ini. Berdasarkan penelitian ternyata semakin kecil lorong, maka orang lewat semakin cepat. Sebaliknya jika ruangan di bawah pergola cukup luas, maka orang akan lewat dengan kecepatan agak lambat dan santai, untuk menikmati tanaman – tanaman di sekelilingnya yang merambat pada struktur pergola.
Konstruksi
Pondasi untuk pergola sebaiknya ditanam di dalam tanah dan terbuat dari beton. Kedalaman minimum dari permukaan tanah adalah 50 cm. Lebar pondasi ditentukan oleh dua faktor, yaitu lebar tiang penyangga utama dan tipe tanah. Lebar minimum pondasi adalah 3 kali diameter tiang. Misalnya diameter tiang 12 cm, maka lebar pondasi yang dibutuhkan adalah 36 cm. Jika tipe tanah tempat berdirinya pergola sangat liat atau berpasir, lebar minimum kira-kira harus berada di antara 50 cm dan 70 cm.
Pondasi sebaiknya berbentuk umpak bagian bawah lebih lebar dari bagian atas. Bentuk ini akan mencegah tiang utama pergola miring dan roboh. Pada saat membuat pondasi ini, Anda
juga harus memperhitungkan area yang dibutuhkan oleh akar tanaman, jangan sampai pertumbuhan akar tanaman berdesak-desakan dengan pondasi tadi.
Bagian bawah pondasi sebaiknya dilapisi dengan kerikil kira-kira setebal 60 cm. Lapisan ini berguna untuk melewatkan air hujan atau sisa air siraman tanaman sehingga tidak tergenang dan mengganggu konstruksi pondasi. Selanjutnya tiang penyangga utama dimasukkan di lubang yang sudah disiapkan pada pondasi dan dikunci dengan semen. Tiang penyangga utama ini dimasukkan setelah pondasi yang sudah jadi didiamkan selama 2 hari.
Bagian atas pondasi harus cukup landai untuk mencegah genangan air dan pelapukan, terutama jika tiang Anda terbuat dari kayu (Lihat gambar 2).
Gambar 2. Model Pondasi Pergola
Untuk bagian atas, ada tiga model struktur atap pergola, yaitu:
a. Dua balok membujur yang berhubungan dengan tiang-tiang penyangga utama dan balok-balok yang melintang di atasnya dikerat.
b. Hanya balok membujur yang berhubungan dengan tiang penyangga utama yang dikerat.
c. Balok-balok yang melintang dipaku di atas balok membujur (Lihat gambar 3).
Gambar 3. Tiga model struktur atap pergola
Tanaman
Untuk struktur taman macam pergola, tanaman yang sesuai tentunya adalah tanaman merambat. Sebaiknya tanaman ini dipilih yang sifatnya tahunan, agar tidak selalu harus menanam tanaman baru. Selain itu, sebaiknya tanaman yang dipilih tidak mempunyai sifat
menggugurkan daunnya pada waktu tertentu. Tanaman sebaiknya dirambatkan di sebelah luar pergola agar mendapat cukup sinar matahari. Jika tanaman sudah tumbuh cukup kuat,
sebaiknya dibantu perambatannya dengan mengikatkan tanaman ke tiang pergola menggunakan tali.
Perawatan
Perawatan di sini meliputi dua hal.
Yang pertama adalah perawatan struktur pergola, dan yang kedua adalah perawatan tanaman yang merambati pergola. Untuk perawatan struktur, yang harus dilakukan adalah pengecatan ulang. Karena setelah beberapa waktu terekpos matahari dan hujan, warna pergola akan menjadi luntur dan kusam.
Periksa juga bagian atapnya, apakah ada yang rusak. Karena jika bocor, maka fungsi pergola sebagai peneduh akan terganggu. Selain itu, Anda juga harus sering mengecek (misalnya 1 bulan sekali) apakah struktur pergola Anda masih kuat menyangga beban tanaman yang merambatinya.
Untuk perawatan tanamannya, pemupukan harus dilakukan secara teratur selama 3 bulan sekali dengan cara memasukkan pupuk ke dalam tanah di dekat akar tanaman. Jarak yang
dianjurkan 25 - 30 cm di sekeliling batang. Selain itu juga harus dilakukan pemangkasan secara teratur, untuk mencegah beban terlalu berat pada struktur pergola. Pemangkasan dilakukan pada cabang atau ranting yang tidak sehat dan sudah tua.
Jika tanaman rambat Anda terserang penyakit, potonglah bagian tanaman yang sakit dan dibakar. Jika serangannya sudah cukup berat dan banyak, maka sebaiknya Anda menggunakan pestisida.(sumber : tabloid rumah)
|